Sebuah Seni Mencintai Diri Sendiri

Monday, October 14, 2019


Untuk teman-teman yang sedang merasa tidak baik-baik saja, sedang diabaikan, tidak dianggap, menjadi pilihan kedua, merasa tidak berguna, dan sedang dipatahkan hatinya entah karena cinta atau oleh siapa apapun itu.
"Believe me, you are worth more than that.

Mencintai diri sendiri memang nggak mudah. Kadang lebih sulit daripada mencintai orang lain. Namun, kalau mencintai diri sendiri aja belum bisa utuh, bagaimana bisa tulus menyalurkan cinta kepada yang lain?

Ketika kita sudah mencintai diri sendiri, kita nggak akan membiarkan orang lain untuk menyakiti kita, merendahkan kita, apalagi sampai membuat kita merasa tidak berharga. Di titik ini lah pentingnya mencintai diri sendiri.

Kalau sekarang lagi sedih dan merasa nggak baik-baik aja, lepaskanlah semua. Biarkan energi negatif itu keluar, karena memendamnya nggak akan menyelesaikan masalah sama sekali.

Kalau itu sudah dilakukan, selanjutnya adalah menerima.

Menerima bahwa tidak semua hal bisa berjalan sesuai apa yang kita inginkan. Ada hal-hal yang tidak bisa kita kontrol dan tidak bisa kita kendalikan. Itu semua baik-baik saja. Begitu lah cara semesta bekerja. Begitu lah roda kehidupan berputar. Dan itu bukan salah kita. Sama sekali.

Rasanya, nggak ada satu pun di dunia ini orang yang pengen punya masalah. Nggak ada orang yang pengen merasakan sakit.
Siapa, sih, yang nggak pengen hidup sempurna? Semua hal berjalan stabil dan sesuai dengan yang diinginkan adalah impian hampir semua orang.
Namun, nggak ada kehidupan yang sempurna. Maka dari itu, mari belajar menerima semua yang hadir maupun yang hilang.

Nikmatilah rasa, baik lara, duka, maupun sukacita.
Rasakan seadanya, tidak perlu sedih berlarut-larut, pun jangan gembira penuh euforia sampai lupa segalanya.
Lagi,
Itu semua tidak mudah memang, Tapi begitu lah satu-satunya cara tetap menjaga kewarasan.

Tidak berhenti hanya  sampai menerima kehidupan seutuhnya saja. Pun, perlu memaafkan. Memaafkan diri sendiri yang masih suka lupa diri. Maafkan diri yang tidak selalu memilih pilihan terbaik. Maafkan diri ini yang masih gagal memproteksi diri dari kesedihan dan hal-hal yang tidak menyenangkan. Maafkan diri masih memberikan orang lain ruang untuk menyakiti.
Juga memaafkan keadaan yang tidak berjalan sesuai keinginan.
Maafkan dan berdamailah.

Kecewa dengan diri sendiri pun adalah rasa yang perlu dinikmati. Lagi-lagi, maafkanlah.

Satu-satunya hal yang kita punya dan akan selalu setia dalam kehidupan ini hanyalah diri sendiri. Maka, sayangi dan cintailah. Diri ini pun ingin mendapatkan apresiasi, ingin dihargai, dan ingin dibahagiakan.

Setiap manusia itu punya value. Juga kita.
Berhenti lah mencari mereka yang tidak bisa melihat dan menghargai value yang kita miliki. Pergi dan lepaskan lah genggaman itu, mari cari tempat yang lebih baik yang lebih bisa menghargai kehadiran kita.

Percayalah, ketika kita sudah mencintai diri sendiri, kita pun akan menghargai diri ini.
Maka, jangan lagi terjebak pada orang atau situasi yang salah.

Kita sama-sama tahu betapa sulitnya menerima keadaan yang tidak sempurna, berusaha berdamai pada hal-hal yang tidak utuh, oleh karenanya jangan pernah lagi memberikan kesempatan pada mereka yang tidak bisa menerima kehidupan kita, atau parahnya tidak bisa menghargai value yang kita punya.

Karena dengan menerima semua yang ada pada diri ini, baik kekurangan maupun kelebihan, akan jauh lebih mudah bagi kita untuk menerima kehidupan orang lain. Ini tidak hanya kepada pasangan, ini juga berlaku untuk teman-teman.

Kita mungkin lahir dari keluarga yang tidak sempurna, dari lingkungan yang kurang baik, dari hal-hal tidak menyenangkan lain yang berada di luar kendali kita.
Lantas itu tidak semata-mata membuat kita tidak berharga.
Kita tetap satu kesatuan yang utuh.

Kita yang menentukan bagaimana kita bersikap, bagaimana kita mengontrol reaksi dari apa yang orang lain lakukan pada kita, dan kita pula yang mengizinkan mereka boleh atau tidaknya menyakiti kita.
Sisanya, serahkan pada semesta. Biarkan semesta bekerja.

Karena kita hanya punya diri ini.
Aku, kamu, kita semua berharga.

You Might Also Like

0 Comments