Tentang Memaafkan

Thursday, November 21, 2019


Kenapa kita harus memaafkan?

Layaknya manusia, perihal memaafkan adalah hal yang sulit dilakukan. Karena kita semua punya ego. Ego ingin menang, ego ingin menjadi juara.

Tidak jarang ego manusia selalu menuntut bahwa dia adalah yang paling benar dan terbaik. Rasanya setiap manusia pernah ada di posisi ini. Sudah sakit, harus memaafkan pula. Memangnya aku malaikat yang punya hati seputih salju?

Namun, kalau berpikir kembali, tidak memaafkan bukanlah sebuah jawaban. Kebencian maupun dendam bukan solusi.

Seperti tulisan saya sebelumnya tentang mencintai diri sendiri, salah satu cara mencintai diri adalah dengan memaafkan.
Memaafkan ini bukan hanya tentang memaafkan apa yang telah orang lain lakukan kepada kita, pun perihal memaafkan diri sendiri maupun keadaan.

"Memaafkkan itu untuk melepaskan rasa sakit, untuk kembali mengizinkan diri merasakan bahagia."

Namun apabila ditelisik lebih jauh lagi, bukankah hidup dengan kebencian dan dendam akan jauh lebih sulit daripada memaafkan?
Setiap kali melihat orang yang sudah menyakiti kita, tentu yang timbul hanyalah rasa amarah, penuh doa-doa buruk, dan perasaan negatif lain yang membuat hidup suram dan kehilangan warnanya.

Proses memaafkan ini memang tidak mudah. It takes time. Butuh waktu, proses, dan pembelajaran seumur hidup. Yang terpenting memang ada tujuan untuk memaafkan, maka prosesnya silakan jalani dengan pelan-pelan.


"Memaafkan juga berarti melepaskan dampak buruk yang dia berikan. Memaafkan bukan berarti kalah, justru saya adalah pemenang."

Setelah rasa sakit yang dia berikan, saya memilih untuk memaafkan. Saya memilih untuk bahagia.

You Might Also Like

0 Comments