Dulu, saya pikir membuat tulisan ini akan mudah. Tapi ternyata butuh waktu lama untuk saya bisa menuliskan tentang topik ini, pada akhirnya tulisan ini baru saya tulis pasca saya lulus kuliah sarjana alias pas bukan mahasiswa lagi!
Menjadi Maha diatas Siswa, apa istimewanya?
Menjawab pertanyaan tersebut, setelah saya kilas balik dari pengalaman saya selama 4 tahun jadi mahasiswa, ada sebuah perbedaan yang cukup signifikan antara mahasiswa dan siswa. Menurut saya sih mungkin saja hal inilah yang mendasari ada kata "maha" diatas "siswa". Dan itu adalah kebebasan.
Saat jadi mahasiswa, kamu adalah jiwa liar yang bebas dan bertanggung jawab. Ini adalah saat-saat terbaik untuk kamu berproses dalam membentuk karakter yang kuat dan bisa bermanfaat bagi masyarakat. Kampus adalah tempat dimana kamu akan selalu merasa lapar! Itu adalah tempat terbaik untuk mengisi pikiran dan mentalmu dengan ilmu-ilmu baru, pengalaman yang tak terlupakan, dan menebar jaring untuk membangun relasi seluas-luasnya. Di perkuliahan kamu akan ketemu dengan banyak tipe orang, dari a-z, dari yang paling pendiem sampai yang paling narsis.
Menjadi mahasiswa adalah saat dimana ketika kamu boleh melakukan kesalahan dan itu adalah hal yang bisa diwajarkan. Mahasiswa juga adalah status yang akan membuatmu bisa diterima di semua lapisan masyarakat!
Wow, sounds powerful, right?
Yap, memang. Mungkin kamu belum menyadarinya, tapi status mahasiswa itu adalah saat dimana kamu bisa memanfaatkan waktu untuk melakukan pendekatan dengan kaum-kaum minoritas yang selama ini mendapat diskriminasi, dan secara bersamaan kedatanganmu pun akan diterima oleh orang-orang berdasi yang memiliki jabatan tinggi.
Nggak sedikit saya dengar orang bilang, buat apa sih sarjana? Hari gini sarjana banyak yang nganggur!
Pendapat saya, kuliah itu bukan sekadar tempat mencari gelar untuk kelak kerja. Tapi maknanya lebih daripada itu.
Perkuliahan adalah tempat dimana ruang-ruang diskusi terbuka lebar. Kita bisa berpendapat tentang apapun, kita bisa menyuarakan hal-hal yang kita perjuangkan, kita bisa membicarakan hal-hal yang dianggap tabu sekalipun. Ini adalah saat dimana kita menentukan arah kemana tujuan selanjutnya akan berlabuh, ini juga saatnya untuk mengenyangkan otak dengan ilmu-ilmu yang selama ini bikin kita penasaran.
Menjadi mahasiswa adalah waktu untuk kita untuk berpikir kritis dan membuka jendela analisis. Dan kampus adalah sarana yang membentuk pola pikir.
Dosen saya pernah bilang, ketika kamu kuliah itu artinya kamu dituntut untuk berfikir 5 bab. Runut dari pendahuluan sampai simpulan. Bukan hanya sekadar fafifuwasweswos tanpa dasar tanpa data atau debat kusir yang tiada akhir.
So, jika kalian masih berada di bangku perkuliahan dengan status mahasiswa, manfaatkanlah waktu itu dengan sebaik-baiknya. Ikuti komunitas apapun itu yang menarik minat kalian, ikut volunteer di dalam dan di luar kampus agar paham bahwa dunia isinya ga cuma kamu doang. Ini waktunya kalian untuk belajar, untuk berpendapat, dan jangan pernah takut untuk salah. Tapi, jangan sampai kebebasan itu kebablasan, karena itu yang akan merenggut kebebasan kalian.
Hidup Mahasiswa!